Minggu, 14 September 2008

GLAUKOMA (PENCURI PENGLIHATAN)


Apa itu Glaukoma?
Pencuri penglihatan atau dalam ilmu kedoktoran disebut Glaukoma adalah merupakan penyebab kebutaan mata yang menduduki peringkat ke 2 di Indonesia setelah katarak, biasanya terjadi pada usia diatas 40 tahun.
Glaukoma merupakan penyakit yang merusak saraf mata yang terjadi sebagai akibat adanya tekanan bola mata atau tekanan intra okuler (TIO) yang tinggi. Fungsi saraf mata normal akan meneruskan bayangan yang kita lihat ke otak. Diotak bayangan tersebut akan bergabung dipusat penglihatan dan akan membentuk suatu benda (vision).
Yang terjadi pada penderita Glaukoma adalah kerusakan serabut saraf mata yang menyebakan blind spot (daerah tidak melihat = titik buta). Pada umumnya seseorang baru menyadari adanya blind spot pada waktu kerusakan serabut saraf optik sudah parah. Bila seluruh serabut saraf mengalami kerusakan, maka akan terjadi kebutaan total.

Penyebab Glaukoma
Dalam bola mata bagian depan terdapat cairan yang jernih, cairan ini bukan air mata melainkan disebut akuous humor. Cairan ini dengan teratur mengalir dari tempat pembentukannya ke saluran keluarnya, seperti air kran yang mempunyai sumber dan aliran keluarnya. Bila saluran keluar tersebut yaitu jaringan trabekula atau sudut bilik mata depan tersumbat, maka cairan dimaksud tidak dapat keluar dari dalam bola mata. Akibatnya terjadi tekanan dalam bola mata atau tekanan intra okuler meningkat dan kemudian akan merusak serabut saraf mata.

Jenis-Jenis Glaukoma.
Terdapat 4 (empat) dasar jenis Glaukoma, yaitu :

1. Glaukoma primer sudut terbuka.
Biasanya terjadi pada penderita lanjut usia. Jaringan trabekula sebagai saluran keluar akan tersumbat dan menyebabkan tekanan intra okuler meninggi secara perlahan. Peningkatan TIO (tekanan intra okiler) yang perlahan ini akan menyebakan kerusakan saraf mata secara perlahan pula, maka penderita penyakit ini disebut glaukoma primer sudut terbuka kronis, jenis glaukoma ini akan merusak tajam penglihatan secara perlahan-lahan dan tanpa rasa sakit, sehingga penderita penyakit ini tidak menyadari keadaan matanya dan akhirnya terjadi kebutaan atau terjadi kerusakan saraf mata yang sudah tidak dapat ditolong lagi. Hilangnya tajam penglihatan pada jenis glaukoma ini berlangsung secara bertahap, mulai dari titik buta (skotoma) yang kecil hingga membesar.


2. Glaukoma primer sudt tertutup.
Jenis glaukoma ini adalah jenis yang terbanyak terjadi di Indonesia, dimana sudut bilik mata depan akan tertutup secara mendadak, seperti selapis kertas yang menutup saluran keluar dan menyumbat aliran cairan akuous humor. Akibatnya tekanan intra okuler mendadak naik tinggi dan menyebabkan berbagi gejala klinis seperti :
- Tajam pelihatan menurun.
- Tampak pelangi bila melihat lampu.
- Disekitar mata sangat sakit.
- Sakit kepala.
- Rasa mual sampai disertai muntah.
Bila tidak diobati segera, maka glaukoma ini akan menyebakan kebutaan.

3. Glaukoma skunder.
Jenis glaukoma ini terjadi karena sudut bilik mata depan rusak yang disebabkan hal yang diketahui, seperti :
- Kecelakaan atau trauma.
- Obat-obatan tertentu (steroid).
- Tumor.
- Reaksi Peradangan.
- Adanya pembuluh darah yang tidak normal.


4. Glaukoma kongenital.
Jenis glaukoma ini jarang terjadi, dimana sudut bilik mata depan terbentuk secara tidak normal sejak lahir. Biasanya orang tua akan melihat bayinya sebagai berikut :
- Bola mata yang lebih besar dari normal.
- Mata terlihat tidak jernih (kornea mata).
- Takut dan keluar air mata bila melihat cahaya.
Sebaiknya bayi atau anak tersebut dibawa ke dokter spesialis mata untuk pemeriksaan selanjutnya.

Mengapa terjadi glaukoma.
Glaukoma terjadi ketika produksi dari cairan bola mata (aquesus humor) meningkat / cairan bola mata tidak mengalir dengan sempurna, Sehigga tekanan bola mata tinggi, serabut-serabut saraf didalam saraf mata menjadi terjepit dan mengalami kematian. Akibatnya hubungan penglihatan ke otak terganggu yang mengakibatkan kebutaan.

Deteksi.
Pemeriksaan mata oleh dokter spesialis mata dengan teratur adalah jalan terbaik untuk mendeteksi glaukoma secara dini, terutama pada usia 40 tahun.
Pemeriksaan mata yang dilakukan adalah :
- Mengukur tekanan intra okuler (dengan tonometer)
- Melihat keadaan sudut bola mata (dengan gonioskopi)
- Memeriksa lapang pandangan mata (dengan perimetri).
Tentunya tidak semua orang akan diperiksa selengkap ini,tapi hanya yang dicurigai glaukoma atau tersangka glaukoma yang diperiksa secara lengkap.Beberapa pemeriksaan akan diulangi secara teratur untuk mencari adanya kelanjutan kerusakan saraf mata.


Faktor resiko terjadinya glaukoma.
Tekanan bola mata yang normal adalah antara 10 mmHg sampai 20 mmHg. Diatas 21 mmHg bisa dicurigai glaukoma, namun tekanan diatas 21 mmHg belum dapat dikatakan glaukoma, karena banyak hal yang harus menyertainya, seperti terdapatnya titik buta dan penggaungan saraf mata akibat TIO (tekanan intra okiler) yang tinggi.
Terdapat faktor resiko terjadinya glaukoma antara lain :
- Umur diatas 40 tahun.
- Sulit melihat dekat.
- Mempunyai keluarga yang menderita glaukoma.
- Riawayat adanya trauma sebelumnya.
Dokter akan mempertimbangkan apakah seseorang perlu diberi obat untuk glaukoma atau tidak. Bila seseorang memiliki resiko tinggi terserang glaukoma, misalnya tekanan bola mata lebih dari 21 mmHg namun tanpa disertai kerusakan saraf mata, maka orang ini dapat disebut tersangka glaukoma yang harus secara teratur kontrol ke dokter spesialis mata.


Penanganan.
Semua jenis glaukoma harus dikontrol secara teratur ke dokter mata selama hidupnya karena tajam penglihatan akan menghilang secara perlahan tanpa diketahui penderitanya dan obat-obat yang digunakan perlu dikontrol oleh dokter spesilis mata agar sesuai dengan kebutuhannya. Perlu ditekankan bahwa saraf mata yang sudah mati tidak dapat diperbaiki lagi. Obat tetes mata, tablet, laser dan tindakan bedah hanya untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dari saraf mata tersebut.

Obat-obatan.
Pengobatan pertama pada penderita glaukoma adalah dengan pemberian obat tetes mata, kemudian tablet. Obat-obat ini menurunkan produksi atau meningkatkan keluarnya cairan akuous humor yang berada didalam bolamata, sehingga didapatkan tekanan bolamata yang diinginkan. Agar efektif maka obat-obatan harus digunakan secara teratur dan terus menerus.
Tidak jarang obat-obatan tersebut akan memberikan efek samping, terutama jika pemakaian dalam jangka panjang. Obat tetes akan menimbulkan rasa perih, kadang-kadang mata merah dan sampai menyebabkan tajam penglihatan terganggu. Efek samping ini biasanya akan hilang dalam bebrapa waktu. Efek samping yang jarang adalah perubahan detak jantung, detak pulsa darah dan perubahan pernapasan.
Tablet sering menyebabkan rasa kesemutan pada ujung kaki dan tangan, lemas, hilangnya rasa lapar dan batu ginjal. Penderita sebaiknya membicarakan adanya efek samping ini ke dokter untuk dipertimbangkan pemakaian selanjutnya.


Pengobatan dengan laser.
Pengobatan dengan laser cukup berguna untuk beberapa jenis glaukoma. Pada glaukoma primer sudut terbuka, pengobatan dengan laser trabekuloplasti cukup efektif untuk jangka waktu tertentu. Pada glaukoma primer sudut tertutup, dengan laser dapat dilakukan iridektomi perifer yaitu membuat saluran dari bilik mata belakang ke bilik mata depan dan biasanya tindakan ini sangat efktif.


Tindakan Bedah.
Bila tindakan operasi dibutuhkan pada penderita glaukoma, dokter spesialis mata akan menggunakan alat operasi yang sangat kecil dan membutuhkan mikroskop. Operasi ini disebut trabekulektomi, yaitu membuat saluran kecil dari bilik mata depan ke konjungtiva, untuk menurunkan tekanan didalam bolamata.


Glaukoma dan Anda.
Penderita dan dokter harus merupakan suatu tim dalam pengobatan glaukoma. Ingatlah yang diobati adalah tajam penglihatan anda dan anda harus mempertahankanya.Artinya anda harus mengobati mata anda secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter.Jangan sekali-kali menghentikan dan atau mengganti pengobatan anda tanpa konsultasi dengan dokter. Penting sekali memberitahukan obat-obatan yang anda gunakan pada dokter.


Pencegahan hilangnya tajam penglihatan.
Pengamatan mata secara berkala sangat penting untuk mencegah hilangnya tajam penglihatan anda.Setiap 3 (tiga) tahun bila anda tidak menderita glaukoma dan tidak ada kemunduran tajam penglihatan, terutama di usia 40 tahun keatas.
Setiap tahun bila anda mempunyai keluarga yang menderita glaukoma, mempunyai riwayat trauma mata,atau bila sering mendapat pengobatan mata steroid (tablet).Bila anda membutuhkan penerangan lebih lanjut hubungi dan konsultasilah dokter anda.

Informasi ini kami teruskan dari brosur Jakarta Eyes Centre.

Kamis, 21 Agustus 2008

Selamat Datang

Assalammualaikum ww

Dengan mengucap syukur, akhirnya bisa juga blog ini muncul.

Mudah mudahan dengan adanya blog ini bisa menjadi media pembelajaran dan peningkatan pengetahuan serta wawasan kita bersama dengan semangat saling asah, salaing asih dan salinh asuh.

Apabila terdapat kekurangan didalam pengelolaan blog ini, kami mohon masukan untuk penyempurnaannya.

demikian, terima kasih